Nyeleweng Dibayar Serong
Sekilas wajah kalem Ria (samaran) tak sedang menghadapi masalah. Tapi siapa sangka, 9 tahun perkawinannya hancur, gara-gara membalas kelakuan suami Eko (nama rekaan) yng doyan daun muda.“AKU juga salah! serong dengan mantan kekasih. Makanya pasrah dicerai,” kata Ria ditemui di teras Pengadilan Agama Banjarmasin selepas konsultasi ke panitera.
Wanita 31 tahun, mengenakan blazer hitam ketat dipadu hem transparan warna krem ini mengungkapkan, kisah kehidupannya sebelum tragedi itu terbilang bahagia. Apalagi dilengkapi kehadiran puteri semata wayang berusia 5 tahun. Sehingga wajar, nyaris dihitung jari pertengkaran terjadi selama perkawinan. ”Setiap pertengkaran kecil tak pernah ‘hinggap’ ke kamar, semua selesai di meja makan,” paparnya.
Berbeda setahun terakhir, tutur Ria, suaminya berubah 180 derajat. Selain makin sibuk mengurusi bisnis pengadaan barang di salah satu instansi swasta, juga kian tak peduli urusan ‘ranjang’ yang tentu menumbuhkan beragam kecurigaan. ”Kala itu aku merasa serba salah, ngomong dengan Mas Eko khawatir dia tersinggung. Didiamkan aku menderita bathin,” cecarnya mengusap keringat di pipi putihnya.
Genap sebulan bak berdamai sambung wanita cantik ini, dia memberanikan diri berbicara dengan Eko. Sayang tetap seperti awal, mendapat jawaban ringkas. ”Tak ada masalah, santai saja”
Terdesak perasaan tak nyaman, suatu hari Ria menguntit Eko mengaku ke kantor. ”Ketika itu saya kaget, sebab Eko bukan ke kantor tetapi ke suatu rumah di kawasan Teluk Tiram. Di sana dia menemui wanita muda dan sangat akrab,” terangnya.
Sontak menyaksikan pemandangan itu, Ria melengkapi informasi ke tetangga sekitar rumah itu. Benar saja, keterangan saksi, mereka menikah empat bulan lalu. ”Aku makin percaya saat mendapati dua lembar pakaian Mas Eko dijemur di samping rumah bercat hijau, berlantai keramik putih itu,” ujarnya.
Goyah dalam kebimbangan, Ria tak sengaja ketika belanja di Ramayana bertemu Tatang (34) mantan kekasih semasa kuliah, yang juga shoping mengajak anak istrinya. ”Sekadar basa-basi bercerita kehidupan masing-masing, aku bertukar nomor HP,” katanya.
Seminggu pasca pertemuan itu, aku Ria, komunikasi terjalin. Selain curhat masalah dihadapi, beberapa kali menggelar makan bersama. Bahkan diluar dugaan, pria pernah mengisi ruang hatinya puluhan tahun silam itu makin memikat dengan membagi trik-trik solusi menjalani hari-hari sepi. ”Aku tak mengerti, simpatiku muncul pada Tatang, yang makin dewasa dan pengertian,” ujarnya galau.
Kendati belakangan Eko menurut Ria mulai balik ‘kandang’ dan menyelami sisa-sisa biduk perkawinan pernah hilang. Namun pikirannya tentang perselingkuhan Eko makin menggema berujung trauma. Sisi lain, sosok Tatang terus mencekoki pikiran.
Kegalauan itu tak kunjung terjawab, sampai suatu siang selepas makan siang bersama Tatang. Seperti terhipnotis, ujar Ria, dia manut diajak ke salah satu hotel Jalan Kolonel Soegiono. Dan di sana menuntaskan beragam ‘kehausan’ sepantasnya tak dilakukan. ”Itulah muara prahara rumahtanggaku!” kata Ria.
Bahkan makin ricuh, tak disangka ujar Ria, suaminya suatu malam mendapati HP miliknya penuh SMS mesra dikirim Tatang yang tak sempat di delete. ”Aku tak tahu lagi mesti bagaimana, sekarang pisah rumah dan kasus ini berujung di Pengadilan Agama,” ujarnya.
Hemmmmzzz ...
WANITA ditakdirkan makhluk lemah dan dianggap tidak berdaya. Mitos ini cukup merugikan kaum hawa, seolah-olah kaum wanita tak ada harga sama sekali dibanding pria. Buktinya, jika wanita berselingkuh, suami atau orang-orang menghujat setengah mati. Sebaliknya, jika laki-laki atau suami serong, kerap dianggap biasa dan lumrah. Padahal dua-duanya tetap salah!

3:57 AM
Inu Pank
, Posted in

tulisannya bagus sob, semoga aja bukan hasil copy paste yak :D
soalnya mirip banget sama yang disini
Apa masih satu orang juga sob?? :)